Tembakau memang merupakan salah satu
Anugerah Tuhan kepada Tanah Jawa, khususnya Kota Jember. Bahkan sejak ratusan
tahun yang lalu, ketika Portugis mendaratkan kaki mereka ke Bumi Nusantara,
mereka telah mengenal Tanah Jawa sebagai penghasil tembakau. Salah satu wilayah
di Jawa (Jawa Timur) yang menjadi tempat perkebunan tembakau sejak masa
kolonial adalah Jember. Para pengusaha Belanda berlomba-lomba mendirikan
perusahaan tembakau di kota ini, salah satunya adalah Landbouw Maatschapij Oud Djember (LMOD) yang didirikan tahun 1859
oleh controleur George Bernie. Beberapa tahun berikutnya,
nama Landbouw Maatschapij Oud Djember diubah menjadi Oud Djember saja. Kisah panjang
tentang historiografi tembakau di Tanah Jawa, khususnya di Jember, akan penulis
ulas, pada kesempatan lain. Kali ini penulis sedikit ingin mengulas tentang 2
ikon budaya Jember yang lahir karena terinspirasi dari komoditas tembakau.
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream
City (SDC) solusinya
Tari
Lahbako dan Musik Patrol
Nampaknya,
tembakau memang menjadi anugerah Tuhan yang penuh berkah bagi masyarakat
Jember. Tembakau tidak hanya sekedar
sebagai komoditas utama saja, namun berikutnya menjelma sebagai inspirasi
terbentuknya ikon budaya Kota Jember. Setidaknya ada dua identitas kultural
Jember yang lahir dari inspirasi tembakau. Pertama, daun tembakau mengilhami
para perajin batik di Jember menjadikannya sebagai motif batik. Kedua,
aktivitas harian petani tembakau mengilhami terciptanya Tari Lahbako. Akronim
“Lahbako” terambil dari kata “Lah” dan “Bako” yang artinya adalah mengolah
tembakau.
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Tari tersebut diciptakan pada tahun 1980-an atas prakarsa Kolonel
Suryadi Setiawan, yang menjabat Bupati Jember kala itu, tokoh masyarakat, dan
beberapa seniman yang terlibat sebagai inisiator. Mereka mengundang Bagong
Kussudiardja, seorang koreografer dan pelukis Indonesia terkemuka untuk datang
ke Jember. Dari situlah akhirnya Tari Lahbako tercipta berdasarkan pengamatan
Bagong Kussudiardja dan para inisiator terhadap aktivitas para buruh tembakau
mulai dari saat bekerja di ladang hingga ketika mereka bekerja di gudang. Tari
Lahbako biasa diiringi dengan alat musik Kendang, seruling, dan alat musik dari
bambu. Perpaduan alat-alat musik itulah yang disebut sebagai Musik Patrol, yang
juga khas Jember.
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City
(SDC) solusinya
Batik
Jember
Jika ngobrol mengenai
batik, tentu tidak lepas dari Jogja, Solo, atau Pekalongan sebagai kota-kota
pusat kerajinan batik. Siapa sangka, meskipun tidak sepopuler tiga kota tadi,
Jember ternyata memiliki tradisi kerajinan batik dengan motif yang unik dan
khas. Tembakau, kopi, dan cokelat, sebagai tanaman komoditas andalan Jember
menginspirasi para perajin batik Jember untuk menjadikannya sebagai motif
karyanya. Selain tiga motif itu, perajin batik Jember adakalanya juga menggunakan
motif gambar buah naga dan burung. Namun diantara motif-motif tersebut, batik
bermotif tembakau atau Batik Labako adalah motif yang dominan digunakan sebagai
ikon Batik Jember. Produk kerajinan batik nusantara yang terkenal umumnya
bermotif Keraton, Parang Rusak, Mega Mendung, Kawung, dan lain sebagainya.
Pemilihan tembakau dan tanaman komoditas lainnya sebagai motif, tentu membuat
batik Jember keluar dari pakem motif batik pada umumnya.
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Di Jember, setidaknya
terdapat 2 lokasi yang terkenal sebagai sentra kerajinan Batik khas Jember.
Pertama, sentra kerajinan batik yang terletak di Desa Sumberpakem Kecamatan
Sumberjambe. Di sini, kerajinan batik telah berlangsung turun-temurun. Motif
batik yang dikembangkan di sentra ini adalah batik bermotif tembakau atau Batik
Labako. Kedua, Rumah Batik Rolla yang terletak di Jl. Mawar, Kelurahan Jember
Lor Kecamatan Patrang. Sentra batik yang dikelola oleh Iriane Chairani
Megahwati ini memproduksi dan mengembang aneka ragam corak dan motif batik khas
jember serta terobsesi untuk mewujudkan Kampung Batik Jember. Batik Jember
selain tidak luput diperagakan dalam Jember Fashion Carnival (JFC) juga pernah
go internasional dalam peragaan busana di Paris Fashion Week 2018.
Iya ini merupakan pengetahuan yg wajib diketahui, walaupun bukan warga jember.
ReplyDeleteSip...
Delete