Kabupaten Bondowoso, yang sudah sejak
lama dikenal dengan ikon Tape, kini mentahbiskan kopi sebagai ikon barunya yang
terbukti mampu mengangkat nama kabupaten di wilayah Tapal Kuda yang tidak
memiliki wilayah laut ini ke kancah internasional. Sejak tahun 2011 Pemkab
Bondowoso, bersama Puslitkoka, Perhutani, perbankan, dan asosiasi petani kopi
bersinergi dan bekerja keras untuk fokus mengembangkan kopi arabika. Hasilnya,
pada tahun 2013 Kopi Arabika Java Ijen Raung asal Bondowoso mendapat pengakuan
dunia dengan memperoleh sertifikat internasional. Hal ini membuat Bupati
Bondowoso, Amin Said Husni, pada tahun 2016 lalu, mendeklarasikan kabupatennya
sebagai “Republik Kopi”. Pada tahun 2018, dari 3000 ton produksi kopi Arabika
Bondowoso, sepertiganya mampu diekspor menembus pasar dunia.
Gelar Republik Kopi yang disandang oleh
Kabupaten Bondowoso memang tidaklah berlebihan, dari 34 unit perkebunan milik
PTPN XII, hanya ada 4 unit kebun yang mengembangkan komoditas tanaman kopi
Arabika, 3 diantaranya ada di Bondowoso, yakni Kebun Jampit, Kebun Blawan, dan Kebun
Pancor, sedangkan yang satu, yakni Kebun Kayumas ada di Situbondo. Dari ketiga
kebun kopi tersebut dihasilkan kopi arabika bertaraf internasional yang
terkenal dengan sebutan Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, dan Java Coffee
Pancoer.
Perlu Sewa ruang meeting di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Sebagaimana di banyak daerah lainnya,
Kabupaten Bondowoso juga memiliki ajang tahunan pemilihan duta wisata, yakni
Kacong Jebbing Bondowoso. Pemilihan duta wisata semacam itu, di Jember dikenal
dengan Gus Ning dan di Jawa Timur dikenal dengan Raka Raki. Pemilihan duta
wisata Kacong Jebbing Bondowoso bertujuan untuk mempromosikan berbagai potensi
wisata yang ada di Bondowoso. Bahkan berikutnya Kacong Jebbing tidak hanya
sebagai duta pariwisata saja, tetapi juga menjadi duta kopi Bondowoso. Hal
tersebut merupakan salah satu langkah serius Pemkab Bondowoso dalam
mempromosikan komoditas kopi Bondowoso.
Diantara 4 kebun kopi PTPN XII yang ada di
Bondowoso, Kebun Jampit nampaknya memegang posisi yang sangat strategis. Kebun
yang berada di Desa Jampit Kecamatan Sempol Bondowoso ini mampu memproduksi
1000 ton kopi Arabika per tahun. Selain itu, kebun Jampit juga memiliki agro
wisata berupa Guest House atau Rumah Jampit, yakni rumah peninggalan keluarga
Belanda yang berdiri sejak tahun 1927. Rumah yang sebagian bangunannya terbuat
dari kayu ini dulunya ditempati keluarga Belanda yang menjadi pengelola Kebun
Jampit. Rumah tersebut tampak memukau dengan corak bangunan tua khas Belanda,
lengkap dengan cerobong asap dan perapian di ruang tengahnya. Tepat di depan
rumah tersebut terdapat pohon yang nampaknya telah berusia ratusan tahun dan
aneka bunga seperti Dandelion, Chrisan, Mawar, dan Lily yang konon dulunya didatangkan
langsung dari Eropa menghiasi halaman Guest House. Pengunjung juga bisa mampir
di kebun strawberry yang berjajar di sepanjang jalan menuju Kebun Jampit.
Perlu Sewa virtual office murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Nuansa pemandangan di Guest House maupun
di kawasan Jampit tersebut membawa para pengunjungnya seolah-olah tengah berada
di Eropa. Tidak salah jika kawasan ini dijuluki dengan Desa Eropa atau potongan
Eropa di Jawa. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Guest House ini untuk
sekedar menikmati pemandangan atau bahkan menginap. Rumah tersebut bahkan
pernah dijadikan sebagai tempat karantina Kacong Jebbing Bondowoso tahun 2016.
Selain Kebun Jampit, Kebun Blawan juga
memberikan suguhan menarik bagi siapapun yang berminat mengunjunginya.
Lokasinya terletak di Desa Kalianyar dan Sumberejo Kecamatan Sempol, cukup
dekat dengan kawasan wisata Kawah Ijen. Di dekat Blawan, juga terdapat bangunan
peninggalan Belanda, sebagian bangunan terbuat dari kayu, dan telah berdiri
sejak tahun 1894. Bangunan tersebut kini dengan nuansa arsitektur kuno yang
tetap terjaga, menjadi hotel, Catimore Homestay. Karena letaknya yang dekat
dengan wisata kawah Ijen, pabrik pengolahan kopi, dan perkebunan Blawan, banyak
wisatawan mancanegara yang datang dan menginap di hotel tersebut. Di Blawan,
khususnya di Catimore Homestay, pengunjung dapat menikmati sensasi minum kopi
arabika sambil berendam di Jacuzzi, (kolam air panas) yang langsung berasal
dari sumber mata air yang mengandung belerang, yang disebut. Di kawasan Blawan
terdapat air terjun yang menawan dan gua kapur yang konon dulunya merupakan
tempat pertapaan Damar Wulan sebelum berduel melawan Minak Jinggo. Ada pula air
terjun yang menyerupai pemandangan Air terjun Niagara, namun dalam ukuran mini,
sehingga kerap disebut Niagara Mini.
Perlu Sewa tempat usaha murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
Komoditas Kopi Bondowoso, khususnya klaster
kopi yang dikembangkan di lereng Gunung Ijen dan Raung, tidak hanya dijual
dalam bentuk mentah di pasaran, tetapi dapat juga dinikmati oleh masyarakat dalam
bentuk minuman. Jika anda ingin menikmati sensasi kopi khas Bondowoso, anda
bisa mampir ke “Kampung Kopi” yang terdapat di sepanjang Jl. Pelita, Kelurahan
Tamansari, Bondowoso. Sejak awal tahun 2018 lalu, warga yang berada di
sepanjang jalan itu, mendeklarasikan area tersebut sebagai Kampung Kopi. Sebelumnya,
lokasi tersebut sangat sepi, meskipun letaknya berada di tengah kota. Namun
kini kondisi area sekitar jalan tersebut berubah drastis dengan semakin banyak warung
kopi yang didirikannya warung kopi secara mandiri oleh warga. saat ini
jumlahnya sudah mencapai 30 warung. Pengunjungnya pun bukan hanya dari
Bondowoso, banyak pula dari wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Perlu Sewa ruang kantor murah di Jember, Sevendream City (SDC) solusinya
No comments:
Post a Comment